Tuberkulosis (TB) paru pada lansia sering mempunyai gejala yang tidak khas/non spesifik dan jarang ditemukan kuman TB pada pemeriksaan dahak. Gejala yang ditemukan pada lansia seringkali hanya berupa menurunnya nafsu makan, demamyang tidak terlalu tinggi, malnutrisi, menurunnya aktivitas sehari-hari, kesadaran menurun, batuk yang dianggap biasa, nyeri dada/ dada terasa kaku yang dapat tumpang tindih dengan penyakit kronis lainnya seperti kanker, penyakit paru obstruktif kronis, asma, penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal kronis, diabetes melitus, dan sebagainya.
Instrumen Skoring BHAGUS disusun berdasarkan keluhan penderita, tanda dan gejala yang dirasakan serta adanya penyakit penyerta yang terdiri dari: penurunan nafsu makan (loss of appetite), berat badan turun (malnutrition), demam (fever), batuk (cough), batuk berdarah (haemoptysis), sesak nafas (dyspnea/ shortness of breath), kontak/berhubungan dengan pasien TB+, ri- wayat/ pernah menjalani pengobatan TB, merokok, mempunyai penyakit kronis (DM, hipertensi, asma/penyakit paru obstruksi kronis, kanker, artritis dan penya- kit lainnya), gangguan aktivitas fisik (immobilisation), sulit tidur (insomnia), rasa tertekan pada dada/ ampeg (chest tightness), nyeri dada (chest pain), badan terasa lemah (weakness), dan kebiasaan minum alkohol menjadi panduan skrining TB pada kelompok lanjut usia.
Skrining ini disusun dengan mudah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan mau- pun oleh masyarakat umum dengan hanya memberikan jawaban YA atau TIDAK atau memberikan jumlah NILAI SKORING, cepat dan sederhana sehingga dapat segera diputuskan untuk melakukan pemeriksaan dahak/sputum melalui Gen- expert/TCM (Test Cepat Molekuler) dan pemeriksaan diagnostik lainnya seperti foto torak atau CT Scan toraks.
Skoring Bhagus adalah hasil dari Disertasi Doktor dr.Agus Hidayat Sp.P(K) di Uniiversitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini telah dipublikasikan pa- da jurnal BMC Pulmonary Medicine (2022) 22:208 https://doi.org/10.1186/